Rabu, 02 Desember 2015

Ilustrasi
Ilustrasi

Potensi Golput di Pilkada Serentak 2015 Diprediksi 15-20 Persen

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Lemahnya sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berimbas pada tingginya potensi golput atau pemilih tetap yang tidak bisa menyalurkan hak saranya pada Pilkada serentak 2015.
Hasil survei Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Unpad menunjukan, potensi golput itu antara 15 sampaj 20 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Karena penyelenggara pemilu (KPU) ini kebanyakan adem ayem menjelang Pilkada. Di Kalimantan dan Jatim pun begitu, memang nggak ada apa-apa,” ugkap Ketua PSPK Unpad Muradi, di Jalan Trunojoyo Bandung, Senin (30/11/2015).
Dia menegaskan bahwa potensi lemahnya partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 tersebut harus menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara Pilkada.
Tidak adanya hingar bingar sosialisasi pilkada, hampir semua segmen pemilih cendeung tidak mengetahui akan digelarnya pemilihan kepala daerah tersebut.
Gelala tingginya golput itu terjadi di delapan kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada. Kedelapan daerah itu adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Depok.
“Mungkin ini evaluasi ke depan bahwa pesta demokrasi adalah pesta rakyat. Maka publik harus terlibat,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar