Minggu, 09 Agustus 2015

Rapat Koordinasi (web)
Rapat Koordinasi (web)

Gelar Rapat Koordinasi, Pemprov Jabar Matangkan Rencana Penerbitan Obligasi Daerah

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Terkait rencana penerbitan obligasi daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait di Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Barat, Gedung Dwi Warna, Jalan Diponegoro No 59 Kota Bandung, Jumat (7/8/2015).
Rapat Koordinasi (web)
Rapat Koordinasi (web)
Pada rapat koordinasi tersebut, dibahas terkait kesiapan Pemprov Jabar menerbitkan obligasi daerah. Diantaranya pengecekan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi Pemprov Jabar sebelum menerbitkan surat utang tersebut.
“Ada sekitar delapan persyaratan yang harus dipenuhi Pemprov Jabar sebelum nenerbitkan obligasi. Dan semua kita cek seperti apa. Ada yang sudah siap, ada yang masih harus dilengkapi, ada juga yang masih belum disiapkan,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI Madiasmo pada sesi jumpa pers usai pelaksanaan Rapat Koordinasi, Jumat (7/8/2015).
Beberapa persyaratan tersebut diantaranya persetujuan DPRD, kesiapan dana dari APBD, hingga pembentukan lembaga khusus yang menangani penerbitan obligasi daerah tersebut. “Kita sudah sampaikan beberapa kekurangan yang harus dipenuhi Pemprov Jabar sebelum nenerbitkan obligasi dalam rapat koordinasi tersebut,” tambahnya.
Dalam penerbitan obligasi sendiri, beberapa tahapan harus dilalui. Mulai dari persetujuan DPRD Provinsi, pertimbangan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga pendampingan serta asistensi dari Kementerian Keuangan.
Pemprov Jabar sendiri telah mengajukan permohonan persetujuan penerbitan Obligasi Daerah kepada Menteri Keuangan sejak tahun 2014. Dan sejalan dengan PMK No 111/PMK.07/2012 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah, Kemenkeu sendiri mendorong Pemprov Jabar menyempurnakan beberapa persyaratan teknis serta mendorong penguatan kelembagaan, perangkat kerja, dan sumber daya manusia.
“Kenapa untuk penerbitan obligasi daerah ini lama, karena kami butuh kehati-hatian. Kami tak mau ada kesalahan yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Selain dihadiri Wamenkeu Mardiasmo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, rapat koordinasi yang digelar tertutup tersebut dihadiri stakeholder terkait. Mulai dari perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kemendagri, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan (LKPP), DPRD Provinsi, hingga unsur pemerintah daerah.
“Mudah-mudahan dengan rapat koordinasi ini dapat mempercepat penerbitan obligasi daerah,” tegas Heryawan.
Ilustrasi (web)
Ilustrasi (web)

Angka Penyandang Psikotik Di Kota Bandung Menurun Tajam

BANDUNG,FOKUSJabar.com: Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Medi Mahendra mengatakan penyandang psikotik (gangguan jiwa) yang berkeliaran di Kota Bandung mengalami penurunan signifikan.
“Jika dibandingkan tahun 2014 penurunannya cukup tajam. 2014 ada 100 jiwa lebih penyandang psikotis yang berhasil dijangkau. Pertengahan 2015 baru 17 orang yang terjangkau,” kata Medi kepada wartawan di Kantor Dinsos Kota Bandung, Jumat (7/8/2015).
Medi mengungkapkan, masalah utama dalam penanganan para penyandang psikotik di Kota Bandung adalah tempat rehabilitasi. Karena Kota Bandung sendiri belum memiliki tempat rehabilitasi. Bahkan, panti rehabilitasi yang dimiliki oleh Dinsos Jawa Barat pun kapasitasnya terbatas.
“Daya tampung ditempat rehabilitasi itu (Cisarua Lemabang dan Peramata Sukabumi) kan terbatas, sedangkan psikotik itu terus meningkat seiring sosial ekonomi yang meningkat,” ungkapnya.
Kendati begitu, menurut Medi, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan lembaga sosial yang memiliki panti rehabilitasi. Hal itu sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan jumlah para penyandang psikotis.
“Kita memiliki mitra swasta yaitu yayasan mentari hati di Tasimalaya, yang merupakan lembaga sosial yang dibangun oleh masyarakat. Yang 17 orang  penyandang psikotik kita bawa ke sana,” katanya.
Sering Beroperasi, Empat Pelaku Penjambretan Diringkus
Ilustrasi (web)

Empat Penjambret Diringkus Polisi

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Polrestabes Bandung berhasil menangkap empat penjambret yang sering beroperasi baru-baru ini di wilayah hukum Kota Bandung. Keempat pelaku tersebut biasa beroperasi di kawasan Pasupati, Jalan Sunda, dan beberapa kawasan yang dinilai sepi pada waktu-waktu tertentu.
Pelaku adalah warga Bandung dan rata-rata berusia 18 hingga 25 tahun yang delapan bulan lalu sempat ditangkap oleh Polsek Panyileukan.
“Dalam waktu 3×24 jam pelaku sudah tertangkap semuanya. Mereka biasa melakukan operasi secara berboncengan memakai motor Ninja Kawasaki dan motor bebek yang belum diketahui mereknya,” papar Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Angesta Romano Yoyol kepada PRFM, Kamis (6/8/2015).
Meski pelaku sudah tertangkap, Yoyol mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak mengundang kembali terjadinya penjambretan.
“Kami mengimbau agar pengendara tidak melewati tempat gelap di jam-jam sepi. Selain itu, hindari juga menggunakan tas yang berselempang dan tas yang terlihat banyak membawa barang-barang. Sebab, biasanya mereka mengincar tas yang mudah diambil seperti itu,” papar Yoyol.
Yoyol juga menambahkan, pihaknya terus melakukan patroli untuk menjaga keamanan pada malam hari. Seperti di jembatan Pasupati yang awalnya ditempatkan enam mobil patroli sekarang ditambah menjadi 12 mobil patroli. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan penjagaan secara mobile dengan menyembunyikan identitasnya.
MOS
MOS

Insiden MOS, Anies : Kalau Bawahan Saya, Sudah Saya Pecat

BANDUNG, FOKUSJabar.com : Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) di beberapa daerah yang masih menerapkan tradisi perpeloncoan yang menimbulkan korban, ciri kualitas pengawasan aparatur masih lemah.
Seperti yang menimpa siswa SMK Al-Hikmah Fazri Fauzi yang terseret arus sungai Cimanuk di Kabupaten Garut pada Selasa (4/8/2015).  Siswa ini ditemukan dari kedalaman 10 meter yang muncul dari pusaran air, ia tewas tersert arus sungai saat mengikuti kegiatan MOS.
“Kalau para kepala sekolah itu bawahan Mendikbud, sudah saya pecat dari kemarin – kemarin,” tegas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan, Jum’at (7/8/2015).
Sebelumnya pun kekhawatiran perpeloncoan berujung malapateka turut dirasakan Kementrian yang mengantisipasi kejadian dengan menerbitkan surat himbauan. Tapi, masih saja ditemukan pelaksanaan yang didasarkan tradisi yang sebenarnya saat ini tidak elok diterapkan.
“Tapi kan kepala sekolah bawahan Pemerintah Daerah,” kata Anies.
Menurut dia, sanksi hukum keras harus segera dilayangkan. Pasalnya, lanjut dia, kondisi tersebut bukan aturannya yang kurang relevan, melainkan kesadaran menjalani proses pendidikan berdasarkan aturan sangat rendah.
“Kalau setiap aturan selalu dilanggar, ya masalahnya disitu. Jadi bukan aturannya yang harus diganti tapi pelanggar pelanggarnya harus dihentikan,” pungkasnya.
cabup cawabup (ilustrasi : web)
cabup cawabup (ilustrasi : web)

Soal Calon Tunggal, Komisi IX DPR Desak Presiden Keluarkan Perpu

BANDUNG,FOKUSJabar.com: Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan, pihaknya mendesak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Peraturan Perundangan (Perpu) tentang penundaan Pilkada serentak di beberapa kabupaten di Indonesia karena adanya calon tunggal.
“Kami dari (Fraksi) Demokrat tentunya mengusulkan Perpu. Dan yang lain (Komisi IX) ternyata juga mengikuti. Artinya kita mendesak Presiden keluarkan perpu,” ucap Dede di Gedung Sate Jalan Dipenogoro Kota Bandung, Kamis (6/8/2015).
Menurut Dede, dengan adanya Perpu tersebut hak demokrasi rakyat bisa tersalurkan dalam menentukan pemimpin.
“Kita ingin memperjuangkan demokrasi. Rakyat perlu mendapatkan hak nya di dalam demokrasi untuk memilih pemimpin. Ini yang ga boleh hilang. Jadi kalu tiba – tiba dipending saja, hak rakyat yang diambil, ini yang ga boleh,” katanya.
Dede juga menyarankan, Presiden Jokowi untuk segera membuat Perpu jangan hanya menyerahkannya begitu saja kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Sebaiknya Perpu ini segera didesain secepat mungkin. Presiden juga jangan mengaggap enteng soal ini. Jadi kalau calonnya hanya satu, ya buat perpu nya, apa yang harus dilakukan. Jadi tidak boleh hak demokrasi ini diakal – akalin,” cetusnya.
Dede pun mengajak kepada Presiden Jokowi untuk bisa berdiskusi terkait usulan pembuatan Perpu yang dirasa begitu penting dalam Pilkada serentak tersebut.
“Jadi presiden mari duduk bersama, Perpu itu dalam waktu 1 x 24 jam saja bisa dibuat kok. Jika negara dalam keadaan genting. Tentu saat ini memang genting,” katanya.
Dede pun mengaku, jika pihaknya telah melayangkan surat ke Presiden terkait persoalan pembuatan Perpu tersebut
“Itu (surat) untuk menawarkan solusi terbaik, karena jangan sampai nantinya demokrasi tidak terlaksana gara – gara tidak ada calon. Yang paling prihatin adalah rakyat kehilangan hak demokrasinya. Satu satunya hak politik rakyat itu adanya di Pilkada dan Pilpres. Kita ga bisa bayangkan nanti pilpres hanya ada satu calonnya. Bagaimana?,” tukasnya.
Salah seorang pendaki berfoto bersama Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai (Foto : Panji)
Salah seorang pendaki berfoto bersama Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai (Foto : Panji)

HUT RI, Merah Putih Sepanjang 500 Meter Siap Dikibarkan Di Puncak Ciremai

CIREBON, FOKUSJabar.com: Bendera Merah Putih sepanjang 500 meter akan dibentangkan di Puncak Gunung Ciremai oleh para pendaki. Hal itu dilakukan untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 tahun 2015.
Salah seorang pendaki berfoto bersama Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai (Foto : Panji)
Salah seorang pendaki berfoto bersama Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai (Foto : Panji)

Tidak ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya, para pendaki ini selalu mengibarkan Sangsaka Merah Putih di Puncak Ciremai. Yang membedakan kali ini, yakni upacara yang dilakukan di Puncak Ciremai.
“Kita mau bikin yang berbeda dan ini akan menjadi bagian dari sejarah dan momentum pengibaran bendera Merah Putih sepanjang 500 meter,” kata pendaki dari Pecinta Alam Kaldera Cirebon Sutris Wartono, Senin (10/8/2015).
Rencananya, pengibaran bendera Merah Putih di puncak tertinggi di Jawa Barat itu digelar di Puncak Sunan Mataram. Para Pendaki akan naik melalui jalur Palutungan di Kabupaten Kuningan.
Tahun lalu, para pendaki sukses mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang 300 meter di Puncak Ciremai. Hal serupa dengan ukuran bendera lebih besar diharapkan bisa dilakukan di Puncak Sunan Mataram.
“Melalui momen ini kami berharap semakin mencintai Indonesia,” tegasnya.
Kepolisian Sempat Melacak Pembunuh Sekertaris Bos XL Hingga Jatim
Kepolisian Sempat Melacak Pembunuh Sekertaris Bos XL Hingga Jatim (detik)

Kepolisian Sempat Melacak Pembunuh Sekertaris Bos XL Hingga Ke Jatim

GARUT, FOKUSJABAR.com: Anggota Reskrim Polres Garut dibuat kelabakan saat menelusuri jejak Andy, pelaku pembunuh sekertaris bos XL Hayriantira atau Rian. Berkat kecerdikannya, kepolisian bahkan sempat melacak kendaraannya hingga ke Jawa Timur.
Terdapat dua nama disinyalir pemilik kendaraan yang dibawa oleh Andy yang diduga berada di Jawa Timur. Namun setelah di konfirmasi ternyata yang bersangkutan memang ada.
“Sehingga dugaan tersebut patah, dan kami mencoba melakukan kembali penyelidikan,” ujar Kasat Reskrim Polre Garut, AKP. Esti Prasetyo Hadi, Minggu (9/8/2015) kepada wartawan.
Akibat tidak ada bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyelidikan lebih terfokus pada kendaraan pelaku yang tertangkap kamera CCTV di hotel Cipaganti.
“Kami terus mengamati nomor kendaraan yang masuk saat cek-in Kamis (30/10/2014) sekitar pukul 13.01 WIB dan saat keluar tiga jam berikutnya.
“Memang sangat samar dan tak jelas, kami sudah puluhan kali mencoba membulak-balik gambar video namun hasilnya tetap sama, ” ungkap Esti.
Lanjut Esti, perpaduan bukti-bukti kejahatan Andy bersama Direktorat Reserse Krimanal Umum Polda Metro Jaya, cukup membukakan tabir dibalik kasus penemuan mayat perempuan tak dikenal di kamar no 5 hotel Cipaganti Cipanas Garut.
“Mungkin ini tinggal menyamakan bukti-bukti dan tambahan-tambahan lainnya, walau motif pembunuhan tersebut masih terkunci, ” pungkasnya.
Aher Apresiasi Kontribusi Positif Warga Sunda di Lampung
Aher di acara Silaturahmi Forum Masyarakat Tatar Sunda Ngumbara (Formas Sunda di Pangumbaraan) di Jalan Dr. Susilo, Lampung, Sabtu (8/8/2015) malam (FokusJabar/Lin)

Aher Apresiasi Kontribusi Positif Warga Sunda Di Lampung

LAMPUNG,FOKUSJabar.com: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) bersyukur warga Sunda di pangumbaraan (rantau) bisa berkontribusi banyak di rantaunya masing-masing.
Demikian disampaikan Aher menyusul pernyataan Gubernur Lampung M Ridho Ricardo yang menyebut bahwa warga Sunda di Lampung sangat berkontribusi.
Salah satunya di sektor pertanian. Warga Sunda di Lampung bisa berkontribusi dan membantu berkembang pesatnya sektor pertanian.
“Di sini (Lampung) ada 1,5 juta warga Sunda. Banyaknya dari Banten karena cukup dekat,” kata Aher di sela acara Silaturahmi Forum Masyarakat Tatar Sunda Ngumbara (Formas Sunda di Pangumbaraan) di Jalan Dr. Susilo, Lampung, Sabtu (8/8/2015) malam.
Lebih lanjut Aher mengatakan, masyarakat Sunda sudah sejak lama ada di Lampung, dan secara ekonomi pun kokoh, sehingga kontribusinya sangat besar kepada masyarakat sekitar.
“Warga Lampung asal Sunda bisa menggarap sektor pertanian dengan baik. Dan memang warga Sunda itu ahlinya,” jelasnya.
Menurut dia, wajar jika Gubernur Lampung kenyatakan bahwa kontribusi warga Sunda di Lampung cukup besar.
“Saya pernah ke Sulawesi Selatan, katanya di sana pun masyarakat pribumi belajar kepada warga Sunda untuk pertanian. Kata Pak JK, orang Sulsel belajar nanam dari warga Sunda,” ucapnya.
Jenazah Ade (Foto: Tasdik)
Jenazah Ade (Foto: Tasdik)

Lagi, Penemuan Mayat Terjadi Di Penginapan Daerah Cipanas Garut

Garut, FOKUSJABAR.com: Di tengah ramainya pengungkapan misteri penemuan mayat sekretaris cantik bos XL di hotel Cipaganti Cipanas Garut. Penemuan mayat kembali terjadi di penginapan daerah Cipanas Garut. Kali ini mayat laki-laki ditemukan di salah satu kamar penginapan Pusaka Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jumat (7/8/2015).
Kapolsek Tarogong, Komisaris Polisi Mulyaningsi menyatakan, mayat tersebut teridentifikasi bernama Ade (50) warga Kecamatan Cisompet, diketahui meninggal dunia sekitar jam 09.00 WIB, namun baru dilaporkan sore hari.
” Ya, baru dilaporkan kepada kami oleh pihak hotel baru sore ini, ” ujarnya, Jumat (7/8/2015)
Kondisi jenazah Ade sudah kaku, dari mulut dan hidung keluar darah segar hingga bantal di tempat tidur Ade dipenuhi darah. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Ade.
” Kami masih melakukan penyelidikan, namun berdasarkan informasi sebelumnya Ade dalam kondisi mabuk, ” ungkap Mulyaningsih.
Lanjut Mulyaningsih, Ade langsung dibawa ke RSU dr Slamet Garut, namun pihak keluarga menolak dan langsung membawa ade ke kampung halamannya untuk dikebumikan.
” Jadi tadi ada pihak keluarga, mereka menolak untuk diotopsi dan membawa jenazah Ade untuk dikebumikan, ” pungkasnya.
Proses-pemha,bilan-ra,but-dan-iga-Rian

Gali Kuburan Sekretaris Bos XL, Polisi Ambil Sample Rambut Dan Tulang Iga

GARUT, FOKUSJABAR.com: Penggalian kuburan sektretaris cantik bos XL Axiata, Hayirantira atau Rian, di TPU milik RSU dr Slamet Garut, di Kampung Cibunar, Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, berlangsung sekitar satu jam. Penggalian tersebut dilakukan untuk mengambil sample rambut dan tulang iga.
Jenazah Rian dibawa pihak keluarga ke Brebes (Foto: tasdik)
Jenazah Rian dibawa pihak keluarga ke Brebes (Foto: tasdik)
Menurut Dokter Kesehatan Polres Garut, dr. Endah Krisnawati bahwa, pihaknya hanya mengambil sample rambut dan iga, untuk mencocokan DNA korban dengan salah satu anggota keluarga.
” Tidak ada lagi hanya pengambilan sample rambut dan tulang iga, dulu pada saat ditemukan juga sudah diambil golongan darah, ” ujarnya, Jumat (7/8/2015) kepada wartawan.
Jemazah Rian dibawa pihak keluarga ke Brebes (Foto: Tasdik)
Jemazah Rian dibawa pihak keluarga ke Brebes (Foto: Tasdik)
Rambut dan potongan tulang iga tersebut dikirim ke Puslabfor Mabes Polri untuk dilakukan identifikasi, sebagai bahan tambahan ubtuk memastikan bahwa jenazah tersebur Rian.
” Ini adalah pengambilan sample sebagai tambahan saja, ” ungkap Endah.
Sementara itu, jenazah Rian langsung dibawa oleh pihak keluarga di Kampung Banjar Lor, Desa Banjar Lor, Kecamatan Banjar Harjo, Brebes Jawa Tengah denga menggunakan ambulance, untuk segera dikebumikan.
” Memang jenazah langsung dibawa ke Brebes tempat tinggal keluarga Rian, ” pungkasnya.
Pemerintah Selamatkan 134 Juta Hektar Untuk Pelestarian Hutan
Ilustrasi (viva)

Pemerintah Selamatkan 134 Juta Hektar Untuk Pelestarian Hutan

BANDUNG, FOKUSJabar.com: Demi mencegah meluasnya aksi penggundulan hutan (deforestasi), pemerintah berhasil menyelamatkan 134 juta hektar untuk pelestarian hutan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, luasan hutan yang tersisa di Indonesia kini mencapai 134 juta hektar, atau 70 persen dari daratan Indonesia.
“Hutan ini dapat menjadikan Indonesia nyaman dan potensi wisata,” kata Siti di Ujung Kulon, Banten, Sabtu (8/8/2015), seperti dikutip Inilah.
Lebih lanjut Siti mengatakan, pemerintah saat ini telah mengalokasikan hutan rimba seluas 27 juta hektar sebagai Hutan Konservasi, dan sisanya dibagi menjadi 51 Taman Nasional, 113 Taman Wisata Alam, 21 Taman Hutan Raya, 14 Taman Buru, 249 Cagar Alam, serta 77 Suaka Margasatwa.
“Walau hutan kita luasnya 70 persen dari luas daratan Indonesia, namun masyarakat juga harus ikut aktif mencegah dan menyelamatkan hutan,” tegas mantan sekjen DPD-RI itu.
Terkait dengan penggundulan hutan, data IPB menyebutkan bahwa deforestasi di Indonesia merupakan yang terbesar kedua setelah Brasil, yaitu mencapai 30 juta hektar dari total 148 juta hektar se-dunia.